1. Kank,dizaman serba sulit ini kadang saya berpikir sudah tidak ada harapan untuk perubahan perbaikan keadaan ,lantas bagaimana saya harus bersikap …
“Sesungguhnya orang orang beriman ,orang orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah ,mereka itu mengharapkan Rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.QS al Baqarah :218
Letakkan saja harapan pada Rahmat Allah,gunakan keimanan anda untuk fokus pada perjuangan (jihad ) mengelolah Perubahan (hijrah ) hanya dijalan NYa .Setiap kegagalan dan kesalahan adalah pembelajaran karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Dengan meletakkan harapan kepada Allah hati anda tidak mudah kecewa…
2. Kank ,dalam berdoa kami sangat cemas akan belum terkabulnya do’a lantas apakah Allah menerima do’a kami…?
Dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. Do’a mereka adalah orang orang khusyu kepada kami. QS al –Anbiya :90
Kecemasan akan belum terkabulnya do’a adalah bukti kelemahan diri kita sekaligus hanya menaruh harap kepadaNya adalah bukti kekhusu’an kita dalam berdoa.Sedangkan doa pada hakekatnya diterima oleh Allah namun terkabulnya doa adalah bentuk kasih sayang Allah atas kepentingan terbaik hambanya. Jika doa belum terkabul sesungguhnya belum terkabulnya doa adalah pertimbangan kepentingan terbaik kita oleh Nya.
3. Kank ,manfaat berpikir positip untuk kesuksesan apa korelasinya dengan takdir Tuhan yang memberi musibah kepada saya..?
Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah Dan barang siapa yang beriman kepada Allah ,niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya . dan Allah maha mengetahui segala sesuatu Qs At –Taghabun :11
Implementasi dari berpikir positif adalah meyakini bahwa Allah adalah Maha Mengetahui Sesuatu
Sehingga pada saat ditimpa musibah anda masih memiliki optimisme atas masa depan yang lebih baik lantaran keterbatasan pikiran yang dimiliki. Dan apabila anda benar benar meyakini dengan penuh ke imanan akan ada petunjuk Allah lewat lubuk hati terdalam ,karena biasanya orang terjebak kepada logika dan kecemasan atas musibah. Terfokus pada masalah sehingga tak bisa mengenali petunjuk itu.