Saat ini hampir semua
manusia selalu mencari berbagai cara agar dapat hidup bahagia dan
sejahtera,mulai dari berlomba lomba mencari harta sampai mencari ketenangan
dalam do’a bersama. Padahal kebahagiaan yang hakiki ada dalam diri masing
masing pribadi.Inilah beberapa resep yang dapat membantu kita menggali
kebahagiaan yang ada dalam diri :
1.
Hindari Hasud,iri dan dengki karena dengan iri dengki dan hasud pada
keberhasilan orang lain hanya akan membuat anda memendam rasa pedih dan sakit hati yang berkepanjangan. Padahal jika
anda berpikir untuk mengerjakan kewajiban yang semestinya anda jalankan bukan
mustahil anda lebih berhasil dari orang yang membuat anda iri. Hanya iri
,dengki dan hasud tentang keberhasilan orang lain anda akan dibuat lupa kepada
cara meraih keberhasilan diri sendiri,karena tidak sempat mengenali potensi
yang anda miliki.Qabil (putera nabi Adam
As )yang hasud kepada adiknysa tega melakukan membunuhnya.
2.
Hindari Serakah
alias Rakus,kerakusan hanya
membuat anda tidak dapat menikmati apa yang sudah anda raih dengan susah payah. Dengan kerakusan pula anada
sampai melupakan bagaimana menumbuhkembangkan apa yang suadah anda raih
,lantaran anda hanya berpikir selalu kurang banyak. Dengan kerakusan anda bisa
saja tidak dapat menikmati ,tidak bahagia dan sekaligus anda akan kembali akan
kehilangan ,segala sesuatu yang sudah anda raih.Jadi hindari kerakusan karena hanya kan mendatangkan kerusakan dan
kehancuran.
Hasrat
Nabi Adam As ingin mempunyai seleuruh isi surga yang membuatnya terusir dari
surga lantaran melanggar larangan.
3.
Hindari Sombong
,kesombongan adalah bentuk “denial” dari seseorang atas sebuah fakta dan kenyataan
akibatnya diri orang bersangkutan menutup pikiran ,hati dan pengalaman baru
terhadap informasi yang berguna baginya sekaligus informasi yang berkaitan
dengan bencana yang bakal menimpanya. Akibatnya tertutup baginya peluang yang
bisa diraih sekaligus bakal datang ancaman yang bakal menerpanya.Perilaku iblis yang sombong berakhir dengan
kesulitannya sendiri
4.
Jangan terlalu Santai ,tidak ada kebehasilan yang bisa diraih dengan
santai semakin menunda pekerjaan semakin menumpuk persoalan dalam pikiran dan
beban hidup yang harus dijalani. Apalagi santai dalam beribadah lantaran setiap
orang tidak tahu dengan pasti kapan datangnya kematian,penyesalan tidak akan
berguna,bekerja kerasalah selagi kuat.sebelum badan digerogoti beragai penyakit. Nabi Adam Terlalu santai disurga sehingga
terusir.
5.
Jangan turuti nafsu,nafsu hanya akan mendatangkan kesulitan dan
penyeslan dikemudian hari.Lantaran orang yang keburu nafsu tidak sempat berpikir resiko dari
tindakan yang diambilnyasekaligus konsekuensi logis dari perbuatannya.Akibat
terburu nafsu bisa jadi akan membuat kekecawaan dan kecemasan yang
berkepanjangan. Nabi Adam terburu nafsu saat melakukan pelanggaran
6.
Berpikir dulu sebelum berbuat,bukan perbuatannya yang mendatangkan kerugian
dan bencana bagi diri sendiri dan orang lain ,namun akibat dari perbuatan
itulah yang semestinya dipertimbanagkan masak –masak,Orang orang yang bertindak
tanpa berbuat bukan saja kehilangan kesempatan ,muncul penyesalan melainkan juga terpuruk dalam jurang
penderitaan dan kenistaan, yang butuh perjuangan panjang untuk memperbaiki
keadaaan.Jika saja Nabi Adam berpikir
lebih dulu sebelum bertindak ,pasti
tidak akan terjadi peristiwa pelanggaran
7.
Tinggalkan
keraguan ,keraguan terutama pada kebenaran sebuah informasi,meragukan
kebenaran hanya akan mendatangkan kesalahan,meragukan kebaikan hanya akan
menimbulkan kejahatan,meragukan keadilan hanya akan mendatangkan kesewenanga-wenangan
dan meragukan tanggung jawab hanya akan menimbulkan kerusakan. Dengarkan jeritan
hati nurani ,terutama disaat hati anda merasa gelisah dan takut ketahuan saat
mengambil sebuah pilihan tindakan. Keraguan adalah kontrol diri untuk kembali
berpikir lebih jernih. Karena
Nabi Adam meragukan Larangan Tuhan atas buah kuldy yang semestiya dihindari
8.
Bermusyawaralah, dalam keadadaan penuh pesoalan,dilema dan
kegalauan sepandai apapun anda anda membutuhkan wawasan orang lain terutama
yang dapat memberikan pencerahan lantaran pada saat seseorang tertimpa masalah
biasanya mereka terjebak untuk berpikir bagaimana memecahlan masalah tanpa
berpikir jernih ,mencari tahu latar belakang akar permasalahan .Disinilah peran
orang lain dibutuhkan. Tak ada orang pintar yang sanggup memecahkan
persoalannnya sendiri.pada saat saat tertentu meraka butuh orang lain sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.” Karena dulu Nabi Adam AS tidak bermusyawarah bersama Malikat saat akan
memakan buah kuldy’
Semoga pesan dari Nabi adam As
ini dapat mensejahterahkan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar