Rabu, 22 Mei 2013

Peran TIK Membangkitkan Karakter Cinta Tanah Air di Kalangan Siswa



Jika kita berbicara mengenai Cinta Tanah Air   hampir dipastikan kita akan menyebut tingkat hafalan  lagu Kebangsaan ,adat istiadat ,kekayaan alam,letak provinsi  dsb.  Padahal boro -boro hafal lagu Kebangsaan mendengar judul lagunya  saja mungkin hanya terdengar saat upacara.

 Entah karena tidak memiliki strategi pengenalan dan pengembangan karakter cinta tanah air atau memang hanya berpikir dengan hanya berslogan cinta tanah air  ,karakter itu akan melekat di dalam hati pikiran dan perilaku siswa,ya sulit dijawab
.
Sudah sedemikian parahnya ,pengenalan tanah air  di dalam program pendidikan sehingga mutu pengenalan cinta tanah air di kalangan siswa melemah. Strategi pengenalan cinta tanah air dikalangan siswa tidak cukup hanya dengan pengenalan pengetahuan apalagi hanya hafalan .Namun harus masuk dalam fokus strategi pembelajaran yang unik dan di kenang secara mendalam oleh siswa. 

Keunggulan  pembelajaran dalam mengenalkan kekayaan alam dan keberagaman budaya  tentu tidak dapat mengajak siswa keliling seluruh negeri ini. Pemanfaatan TIK dapat digunakan untuk menstimulasi emosi dan  pola pikir siswa agar memiliki cinta tanah air sebagai media dan sumber belajar . Dengan TIK siswa dapat menjelajahi seluruh pelosok negeri. 

Salah satu cara menanamkan cinta tanah tanah air dapat pula ditanamkan pada diri siswa  melalui pengenalan  identitas dirinya  menjadi agood student citizen’ di mana visi nasionalisme dimasukan dalam aktivitas kegiatan pembelajaran. Seperti acara  belajar membatik,pentas seni budaya ,memproduksi film pendek tentang keragaman daerah kemudian diunggah ke youtube dsb. 

Program pengenalan karakter cinta tanah air harus membuat  siswa merasa bangga dan menghayat terhadap bangsa dan negaranya

Selanjutnya PR Besar buat Anda  agar pembelajaran Karakter Cinta Tanah air menjadi suatu pembelajaran yang unik dan disukai siswa.


1 komentar:

  1. Pelopor pendidikan karakter di indonesia sangat banyak, dan cukup sampai dikonsep saja,..intensitas pelannggaran di masyarakat, dilingkungan keluarga bahkan cenderung bertambah. apa yang harus kita lakukan >>> apa hanya sebatas memberikan seminar? atau sebatas mengintegrasikan nilai pendidikan karakter dikurikulum yang kemudian dikonversi menjadi nilai sikap. Apakah cukup>>>? seyogiyanya penerapan pendidikan karakter itudimulai dari dirikita dan keluarga.

    BalasHapus