Jika kita berbicara mengenai Cinta Tanah Air hampir dipastikan kita akan menyebut tingkat
hafalan lagu Kebangsaan ,adat istiadat
,kekayaan alam,letak provinsi dsb. Padahal boro -boro hafal lagu Kebangsaan mendengar
judul lagunya saja mungkin hanya
terdengar saat upacara.
Entah karena tidak memiliki strategi pengenalan dan
pengembangan karakter cinta tanah air atau memang hanya berpikir dengan hanya
berslogan cinta tanah air ,karakter itu
akan melekat di dalam hati pikiran dan perilaku siswa,ya sulit dijawab
Sudah sedemikian parahnya ,pengenalan tanah air di dalam program pendidikan sehingga mutu
pengenalan cinta tanah air di kalangan siswa melemah. Strategi pengenalan cinta
tanah air dikalangan siswa tidak cukup hanya dengan pengenalan pengetahuan apalagi
hanya hafalan .Namun harus masuk dalam fokus strategi pembelajaran yang unik
dan di kenang secara mendalam oleh siswa.
Keunggulan pembelajaran dalam mengenalkan kekayaan alam
dan keberagaman budaya tentu tidak dapat
mengajak siswa keliling seluruh negeri ini. Pemanfaatan TIK dapat digunakan
untuk menstimulasi emosi dan pola pikir
siswa agar memiliki cinta tanah air sebagai media dan sumber belajar . Dengan
TIK siswa dapat menjelajahi seluruh pelosok negeri.
Salah satu cara menanamkan cinta tanah tanah air dapat pula
ditanamkan pada diri siswa melalui
pengenalan identitas dirinya menjadi agood
student citizen’ di mana visi nasionalisme dimasukan dalam aktivitas
kegiatan pembelajaran. Seperti acara belajar membatik,pentas seni budaya ,memproduksi
film pendek tentang keragaman daerah kemudian diunggah ke youtube dsb.
Program pengenalan karakter cinta tanah air harus membuat siswa merasa bangga dan menghayat terhadap
bangsa dan negaranya
Selanjutnya PR Besar buat Anda agar pembelajaran Karakter Cinta Tanah air
menjadi suatu pembelajaran yang unik dan disukai siswa.
Pelopor pendidikan karakter di indonesia sangat banyak, dan cukup sampai dikonsep saja,..intensitas pelannggaran di masyarakat, dilingkungan keluarga bahkan cenderung bertambah. apa yang harus kita lakukan >>> apa hanya sebatas memberikan seminar? atau sebatas mengintegrasikan nilai pendidikan karakter dikurikulum yang kemudian dikonversi menjadi nilai sikap. Apakah cukup>>>? seyogiyanya penerapan pendidikan karakter itudimulai dari dirikita dan keluarga.
BalasHapus