“Guru juga manusia”,itulah
alasan beberapa orang jika seorang guru dianggap melakukan kesalahan. Persoalan
kompetisi bisa menimpa beragam profesi tak terkecuali juga menimpa tenaga pendidik, rekan kerja bagi guru
bisa jadi mitra tapi juga bisa jadi musuh dalam selimut,seperti pura pura baik
saat berhadapan namun bisa berperilaku sebaliknya jika dibelakang anda. Lantas
bagaimana menghadapinya dengan berperilaku tetap elegan mengingat berperilaku
agresif melakukan serangan balik dianggap tidak pantas dikarenakan bisa merusak
citra guru sebagai pendidik serta dianggap lemahnya kompetensi kepribadian.. Berikut
kiatnya:
Jangan ciptakan iklim
permusuhan
Setiap orang memiliki naluri mempertahankan diri termasuk
bermuka dua dihadapan orang lain, lantaran mereka memiliki latar belakang yang “suram”.Oleh
karena itu jangan ciptakan iklim permusuhan, dengan menunjukkan bahwa anda
memang bisa memberikan karya terbaik. Seperti mendapatkan penghargaan tingkat
regional /nasional,mendapatkan respek dari walimurid ,siswa dan kepala sekolah.
Tetaplah menjadi temannya tanpa harus menyombongkan diri. Sehingga teman anda
yang “ bermuka dua” sulit untuk menjelek jelekkan anda karena bukti dan fakta
tidak berkata demikian.
Jangan membalas
perbuatannya
Naluri mempertahankan diri cenderung menggiring anda untuk
membalas perilaku yang tidak menyenangkan yang anda terima. Namun jika anda membalas
perbuatannya anda sama saja dengan dirinya bahkan andapun dianggap lebih buruk
dari dirinya sekaligus bisa merusak reputasi anda. Bersikap waspada boleh namun
tetap fokuskan pada berkinerja professional,bersikaplah bijaksana untuk tidak
ikut ikutan gosip serta masuk dalam
permainan “company politic “disekolah.
Dengan demikian orang lain hanya melihat anda dengan profesionalitas yang anda
miliki.
Berbicara empat mata
Bisa saja pihak lain salah faham kepada anda dikarenakan
ketidak jelasan informasi dari rekan anda tersebut . Tindakan yang harus anda lakukan
adalah mengajaknya berbicara empat mata,sampaikan keberatan anda secara
diplomatis dan dengarkan responnya. Konflik mungkin bisa saja terjadi,meskipun
hal tersebut tidak mengubah keadaan namun sudah menunjukkan bahwa anda tidak
mudah diperlakukan seenaknya.
Miliki kejelasan
tugas yang anda jalankan.
Sering “proyek” atau kegiatan yang diserahkan seseorang
menjadikan rekan kerja yang lain memiliki perasaan iri bukan saja persoalan
uang namun bisa juga persoalan harga diri dan need of recognition –need of power. Sehingga tidak jarang
membelokkan fakta atau upaya penjegalan bisa saja dilakukan rekan kerja
tersebut. Oleh karena itu dalam rapat pembentukan tim ambil contoh Pentas seni
,pastikan seluruh anggota tim memiliki garis yang jelas masing msing dalam
menjalankan peran dengan pertangunggung jawaban secara tercatat. Berikan catatan
terkini (update) secara tertulis
kepada pihak yang menerima laporan anda secara langsung dan anda memiliki
salinannya.
Akui perbedaan dengan
berkolaborasi
Bisa jadi rekan kerja yang bermasalah karena merasa tidak
terakomodasi kompetensi dan idenya ,oleh karena itu ada baiknya jika anda juga
mulai mempertimbangkan energy”positif’nya untuk menjadi sumber energy bagi
kesuksesan kerja tim anda. Fokuskan pada diri sendiri dan dirinya bagaimana
anda berkolaborasi dengan mengkesampingkan perbedaan menuju kesuksesan team work. Dengan demikian anda
mendapatkan mitra kerja yang memiliki keunikan potensi dan kompetensi.
Kadang kita menyukai perilaku seseorang karena belum
mengenalnya “lebih dekat” !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar