Jumat, 01 Agustus 2014

Etos Kerja Pendidik :Menghadapi Perilaku Buruk Rekan Kerja

Guru juga manusia”,itulah alasan beberapa orang jika seorang guru dianggap melakukan kesalahan. Persoalan kompetisi bisa menimpa beragam profesi tak terkecuali juga  menimpa tenaga pendidik, rekan kerja bagi guru bisa jadi mitra tapi juga bisa jadi musuh dalam selimut,seperti pura pura baik saat berhadapan namun bisa berperilaku sebaliknya jika dibelakang anda. Lantas bagaimana menghadapinya dengan berperilaku tetap elegan mengingat berperilaku agresif melakukan serangan balik dianggap tidak pantas dikarenakan bisa merusak citra guru sebagai pendidik serta dianggap lemahnya kompetensi kepribadian.. Berikut kiatnya:



Jangan ciptakan iklim permusuhan

Setiap orang memiliki naluri mempertahankan diri termasuk bermuka dua dihadapan orang lain, lantaran mereka memiliki latar belakang yang “suram”.Oleh karena itu jangan ciptakan iklim permusuhan, dengan menunjukkan bahwa anda memang bisa memberikan karya terbaik. Seperti mendapatkan penghargaan tingkat regional /nasional,mendapatkan respek dari walimurid ,siswa dan kepala sekolah. Tetaplah menjadi temannya tanpa harus menyombongkan diri. Sehingga teman anda yang “ bermuka dua” sulit untuk menjelek jelekkan anda karena bukti dan fakta tidak berkata demikian.


Jangan membalas perbuatannya

Naluri mempertahankan diri cenderung menggiring anda untuk membalas perilaku yang tidak menyenangkan yang anda terima. Namun jika anda membalas perbuatannya anda sama saja dengan dirinya bahkan andapun dianggap lebih buruk dari dirinya sekaligus bisa merusak reputasi anda. Bersikap waspada boleh namun tetap fokuskan pada berkinerja professional,bersikaplah bijaksana untuk tidak ikut ikutan gosip serta  masuk dalam permainan “company politic “disekolah. Dengan demikian orang lain hanya melihat anda dengan profesionalitas yang anda miliki.

Berbicara empat mata

Bisa saja pihak lain salah faham kepada anda dikarenakan ketidak jelasan informasi dari rekan anda tersebut . Tindakan yang harus anda lakukan adalah mengajaknya berbicara empat mata,sampaikan keberatan anda secara diplomatis dan dengarkan responnya. Konflik mungkin bisa saja terjadi,meskipun hal tersebut tidak mengubah keadaan namun sudah menunjukkan bahwa anda tidak mudah diperlakukan seenaknya.

Miliki kejelasan tugas yang anda jalankan.

Sering “proyek” atau kegiatan yang diserahkan seseorang menjadikan rekan kerja yang lain memiliki perasaan iri bukan saja persoalan uang namun bisa juga persoalan harga diri dan need of recognition –need of power. Sehingga tidak jarang membelokkan fakta atau upaya penjegalan bisa saja dilakukan rekan kerja tersebut. Oleh karena itu dalam rapat pembentukan tim ambil contoh Pentas seni ,pastikan seluruh anggota tim memiliki garis yang jelas masing msing dalam menjalankan peran dengan pertangunggung jawaban secara tercatat. Berikan catatan terkini (update) secara tertulis kepada pihak yang menerima laporan anda secara langsung dan anda memiliki salinannya.

Akui perbedaan dengan berkolaborasi
Bisa jadi rekan kerja yang bermasalah karena merasa tidak terakomodasi kompetensi dan idenya ,oleh karena itu ada baiknya jika anda juga mulai mempertimbangkan energy”positif’nya untuk menjadi sumber energy bagi kesuksesan kerja tim anda. Fokuskan pada diri sendiri dan dirinya bagaimana anda berkolaborasi dengan mengkesampingkan perbedaan menuju kesuksesan team work. Dengan demikian anda mendapatkan mitra kerja yang memiliki keunikan potensi dan kompetensi.

Kadang kita menyukai perilaku seseorang karena belum mengenalnya “lebih dekat” !.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar