Minggu, 27 September 2009

Keanehan Dunia


Keanehan dunia


Gairah shalat begitu besar tatkala awal dan pertengahan romadhon, sekan akan berapa pun jumlah masjid pasti tak muat akan jamaah, tetapi setelahnya......

Lebih aneh lagi banyak orang berlomba ;lomba membangun masjid ditengah masyarakat yang untuk shalat saja enggan. Lihatlah shaf jamaat shalat rowatib diluar bulan romadhon. Apakah benar masjid besar hanya untuk kepentingan shalt jumaat ./romadhon saja.

Jika ramainya hanya pada waktu tetentu itukah cerminnan masyarakat kita hanya ingat tuhan pada waktu tertentu,pada waktu yang lain ingat yang lainnya.

Tidak ada buruknya mambangun masjid selama untuk kepentingan shalat berjamaah dan bukan kepentingan lainnya. Yang lebih penting adalah mencari cara agar orang bergairah shalat berjamah dimasjid adalah kewajiban pengurus . Agar masjid tidak termasuk bangunan yang dianggap aneh, ada masjid pada waktu shalat cuma ada imam.

Ada abanyak bahan bacaan didalam rumah , tetapi pemilik rumah bahkan tidak tahu apa ya saja yang sudah dipajangngnya.jaangan kanmengambil hikamah dari buku bacaan yang terpajang membacanya saja nggak penah. Bukunya memang bisa ludes dan rusak namun bukan lantaran dibaca melainakn karena dimakan rayap.

Yang lebih aneh lagi jika disekeiling kita terdapat beragam peralatan canggih dengan beragam manfaat tapi hanya digunakan satu kepentingan saja. Misalnya PC yang semestinya bisa digunakan untuk beragam kegunaan namun kita gunakan Cuma untuk game dan Fb saja.
Termasuk kita menyadari waktu itu terbatas tapi hanya ada penyesalan yang kita lakukan.

Orang mencari ketenangan dengan beragam kesenangan beranggapan bahwa kesenangan dapat mengusir kecemasan dan kegelisahan. Ujung- ujungnya malah cemas dan gelisah bahkan bersembunyi karena kesenangan nya kebablasan . Tidak saja sembunyi dari orang lain tapi sembunyi dari pengingakaran hati nuraninya sendiri.
Padahal yang dicarinya sudah sangat dekat bahkan melebihi urat lehernya. Aneh orang meyakini adanya Tuhan tapi mengingkari keberadaannya.


Istri yang shaleh bisa dianggap aneh jika bersuami orang yang dhalim demikian juga sebaliknya. Bukan lantaran kesalahan pilih melainkan atribut kesahalihan itu semestinya mendatangkan kebaikan bagi siapapun.

Negara menjadi aneh jika SDA dan SDM nya berkualitas namun negara tidak kunjung sejahtera.Apalagi jika ilmu orang alim tak pernah dihiraukan oleh penguasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar