Rabu, 31 Maret 2010

Etos Kerja Berprestasi PNS, mungkinkah...?


Seri kank hari Insight Management

Etos Kerja PNS ,mungkinkah .?.


Kedengaranya memang nggak enak,jika kita membahas PNS tentang Etos Kerja. Bereapa PNS yang terdapat di beberapa instansi ,setelah absen dan apel pagi. Cukup banyak yang nggak tahu harus mengerjakan apa…. Bisa jadi nggak jelas SOP nya atau memang betul betul nggak ada yang dikerjakan. Mojok bareng di warkop, di teras masjid , baca Koran,nonton TV,main game computer atau aktivitas aktivitas yang nggak jelas sering terjadi…Kalau sudah begini salah siapa memang nggak jelas…juga ?

Dari pada berpikir siapa yang yang salah . lebih baik sudah saatnya setiap Kabag pada departemen bersangkutan mulai memikirkan Human Utilization dari teamnya. Keluhan dari pegawai operasional kepada saya saat saya diundang ceramah di beberapa instansi pemerintahan . Mereka “mengganggur” lantaran jatuhnya proyek di dominasi kelompok tertentu.

Prinsip mengutamakan”jangan sampai ada satu pegawai pun yang “non Job” harus didahulukan daripada berpikir keuntungan pribadi”.Tentu saja reward berupa uang lebih dibutuhkan oleh team daripada pujian. Karena memang motovasi internal masih diseputar itu.

Karena itu para Kabag harus pintar pintar berbuat adil. Agar didukung teams. Artinya pula Kabag bersangkutan harus sedikit merelakan “profit marginnya” untuk memberi reward pegawainya. Kaidah “dermawan itu dekat dengan manusia dan dekat dengan Tuhan ,berlaku disini,,”

Setelah kepercayaan didapat karena persepsi positip dari pegawai atas transparency dan fairness
Maka biasanya pegawai lebih bisa “diatur”. Karena itu langkah selanjutnya adalah kepiawaian Kabag untuk menciptakan kondisi peforma kinerja kalau bisa diatas rata rata…Fastabikhul Khairat.berlomba –lomba memberikan prforma kinerja yang terbaik dari yang mereka punya. Melalui tindakan implementatif kepada setiap pegawai agar mereka memiliki rencana jangka panjang (tahunan), target jangka pendek, hasilnyata hari ini dan semangat kerja yang bermakna. Dengan kondis kompetitif seperti ini mau tidak mau suka tidak suka setiap karyawan berpacu untuk berprestasi.

Meskipun tidak semua PNS mata duitan atau berfokus pada reward ,baik berupa materi atau “pengakuan “. Yang lebih diutamakan adalah menumbuhkan ketulusan dalam bekerja.Melalui SOP dan evaluasi. Setiap pegawai harus berani dan siap dikritik. Agar berfokus kepada semangat melayani tentunya termasuk Kabag masing masing. Jika perlu disediakan kotak kritik dan pengaduan pelayanan sebagai upaya self assessment.Sekaligus meningkatkan peforma pelayanan kepada ‘custumer “. Sebagaimana Jabir bin Abadullah berkata:’ Aku memiliki hak kepada RosullalahSAW… kemudian beliau membayarnya dan menambah untukku . HR Bukhari dan Muslim.


External organization , semestinya sebagai pertimbangan peningkatan jenjang karir PNS. External organization yang saya maksud adalah masyarakat pengguna jasa intansi bersangkutan.Ukuran kepuasaan pelayanan harus ditentukan sebagai acuan kinerja setiap pegawai. Mulai sarana ,prasarana sampai ketulusan pelayanan pegawainya harus senantiasa dimonitor dan evaluasi. Devisi informasi semestinya juga menjadi devisi pelayanan dan pengaduan. Sehingga setiap “costumer” dapat terpenuhi kendala yang dihadapi. Setimap pegawai harus meiliki kecakapan handling complain . Jika perlu setiap costumer dapat mengakses penangung jawab pelayanan ,seperti yang sudah dilakukan di Kepolisian. Masyarakat dapat mengirimkan SMS ke Kapolsek masing masing. Dengan demikian control terhadap hasil dapat termonitor.Abu Hurairah berkata ; “Rosullah SAW bersabda; Barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan didunia , niscaya Allah melepaskan dia dari dari kesusahan hari kiamat………..”.HR. Muslim.

Etos kerja dimulai dari insiatip pribadi lingkunagan PNS semestinya dapat mengakomodasi ide kreatif ,inovatif dan implementatif. Kesemptan kepada pegawai untuk mengeksplorasi kompetensi semestinya didukung atasan termasuk system aspirasinya.Sehingga PNS terkondisi iklim berprestasi. Kepuasan kerja dikarenakan need of achievement dari pegawai dapat terakomodasi. Dengan demikian citra instansi bersangkutan dapat terdongkrak. Karena citra organisasi bukan hanya tugas departemen humas tetapi reputasi kualitas kinerja pegawainya.

“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah SWT … pinjaman yang baik maka Allah SWT akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak QS Al Baqarah :245.


Sebelum saya pamit pulang ,saya sempat mendapat pertanyaan dari seorang pejabat teras dikota dingin ang mendalami tashauf :”kank apa tidak dosa PNS menerima proyek ?
Saya mencoba menarik nafas panjang dan selanjutnya saya coba menjawab secara hati hati. Mengingat yang hadir adalah saudara saudara saya semua.’ Jika proyek itu adalah proyek yang sah, bisa dipertanggung jawabkan ,transparan dan fair serta siap diaudit oleh siapa pun mengapa tidak..! dan saya pun mendapat applaus dari audience…nggak jelas ini pengajian apa seminar ?.

Setelah tepuk tangan reda saya ganti sedikit berdalil” dosa itu yang menggelisahkan hati dan tidak ingin diketahui oleh orang lain”.

Nampaknya beliau ingin menguji “kompetensi” saya sekali lagi: “satu kali lagi kank ,apa gaji PNS itu halal?.

Saya tahu ini jawaban sulit dan butuh kebeningan hati . dikarenakan panitia sudah memberi tanda agar saya menyudahi, maka inilah jawaban saya: Terima kasih atas pertanyaan bapak, saya pikir saya berkewajiban untuk merespon pertanyaan bapak dengan tidak memberi jawaban !. Mengingat jika saya jawab pasti menyulitkan saya …. Aplaus kembali menggema dan saya pun menutup ceramah peringatan hari Maulid Nabi SAW malam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar