Rabu, 21 April 2010

Pemimpin Sejati itu “Servant” Tidak Butuh Penghormatan


Pemimpin Sejati itu “Servant” Tidak Butuh Penghormatan

“ Demi Allah, perbuatan kalian tidak bermanfaat bagi para pemimipin kalian, kalian telah menyulitkan diri sendiri’. Imam Ali ra.

Dalam perjalanan menuju ke negeri Syam ,Imam Ali melewati kota Anabar yang sedang diduduki bangsa Persia. Melihat kedatangan nya berbondong bondong menyambut Sang Imam. Dengan berjejal jejal penuh hormat.Imam Ali pun bertanya:

“Apa yang kalian lakukan ini ?.”

“Adalah tradisi kami menganggungkan para pemimipi n kami “.

‘Demi Allah ,perbuatan kalian tidak bermanfaat bagi para pemimpin kalian ,kalian telah menyulitkan diri sendiri,dunia dan akhirat.Alangkah ruginya orang –orang yang mendatangkan kesulitan didunia sedangkan diakherat mendapat siksa pula. Dan Alangkah untungnya orang orang yang tidak mendapat kesulitan didunia sementara mereka dijauhkan dari api neraka’. Dari kitab :Nahj al Balaghah.



Bagaimana dengan pemimpin pemipin kita dan bagaimana sendainya anda menjadi pemimpin …?

Betulkah anda siap tidak menerima penghormatan dan penyambutan …!

Pada saat akan melakukan pengembangan produk baru. Saya diajak bapak Khusaiani owner perusahaan sebuah media untuk menjajagi pasar yang bakal dikembangkan. Semacam Survei kecil kecilan.Penampilan Bos besar ini tidak menampakan penampilan pemilik usaha. Beliau sangat sederhana bahkan jika dipandang sekilas penampilan beliau sulit dibedakan dengan karyawan operasional.

Sebelum berangkat beliau berpesan agar saya tidak terlalu sungkan kepadanya. Dan saya diminta menyembunyikan jati diri nya. Karena beliau ingin melihat kondisi riil dilapangan.

Ketika kami menghampiri “titik” pengecer.Saya melihat pemandangan yang luar biasa. Beliau tidak segan segan duduk dipinggir trotoar sambil mendengar ocehan dan keluhan para pengecer Koran dan majalah diwilayah itu.Satu satu keluahan setiap pengecer didengarkan.Dikarenakan ini misi rahasia jadi tidak satupun manajer yang tahu investifasi kami.

Ini cuplikan dialog yang menyentuh:

“Saya tidak habis pikir sama tim pemasaran itu,masak sudah saya lakukan semua target ,bonus nya hampir dua minggu tidak kunjung keluar. Gak bener bos nya perusaahaan itu. ….keluhan seorang Sukerto pengecer.

“Sudah tahu jualan sulit,saya disuruh jual sampai malam. Barang titipan ditumpuk sebanyak banyaknya.Kan sayang kalo barangnya ditumpuk terus diretur.Titipan kok gak masuk akal…Gak beres Bos perusahaan ini. Kata pengepul.

Bisa dibayangkan gejolak hati Pak Khusaiani. Saya melihat beliau beberapa kali menarik napas panjang.

Entah bagaimana ceritanya ,tiba tiba berhenti dua mobil Avanza secara tiba –tiba. Pengendaranya lari tergopoh gopoh mendekati saya dan pak Khusaiani. Mereka adalah marketing manger dan beberapa manajer wilayah. Saya yang sejak awal diberi tugas untk menghadapi hal yang seperti ini,segera mengambil tindakan yaitu melarang mereka mendekati Owner yang sedang menyamar.

Tidak lama kemudian Pak Khusaiani datang menghampiri saya ,” ayo mas Hari kita lanjutkan….dan kalian besok siapkan metting seluruh staff marketing..! “Mendadak pucat -pasi marketing manajer dan seluruh jajarannya.


Seorang pemimpin semestinya berani melihat realitas bukan hanya senang dengan laporan ABS.Apalagi hanya sebatas pujian tatu penghormatan semu. Pemimpin yang owner membutuhkan keuntungan real bukan omset semu.University Of Michigan ,menyebut pemimpin focus kepada pengembanagn pengikut ,komunikasi dua arah dan member I dukungan serta mendelegasikan tugas kepada bawahan sebagai,Employee Oriented

.Jika pemimpin aparat pemerintah tidak hanya berpikir tentang pangkat ,jabatan dan gila hormat.Maka kondisi real masyarakat bagsa ini tidak dieksplotasi demi laporan yang hanya menyenangkan. Dan baru panic setalah sebuah kebobrokan terbongkar. Oknum dari berbagai instansi yang telah menyakiti kepercayaan rakyat dan merugikan Negara.

Perilaku pemimpin itu adalah akhlak keteladanan,leadership :”process to influencing and supporting others to work enthusiastically towrd achieving objective”. W newstrom and Davis .

Pada dasarnya pemimpin birokrasi suka tidak suka adalah “servant” yang berkewajiban memberdayakan masyarakat dan menciptakan nilai tambah serta kesejahteraaan rakyatnya. Jika anda berambisi jadi pemimpin berarti anda harus siap menjadi “Servant” !.

“Dan hamba- hamba Rabb yang Maha Penyayang itu .Orang orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati…. Qs Al Furqaan :63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar