Rabu, 07 April 2010

Tragic Event not Bad !


Kank Hari Insight Management

Tragic Event not Bad !

"jika yang paling besar ujian dan cobaannya karena besarnya dosa, maka Nabi dan Rosul yang paling berdosa "

Suatu saat ,saya di telephon seorang bapak yang memiliki usaha pergudangan di daerah Margomulyo. Beliau meminta ijin untuk bertemu saya di sebuah” kedai” makanan di sebuah hotel berbintang. Saya memenuhi undangan beliau. Setelah saling berkenalan basa basi sebentar dan menghabiskan snak&drink beliau mulai menarik nafas panjang. Sampai akhirnya dengan suara berat beliau mulai menceritakan perjalanan berat ,panjang dan melelahkan sejarah keberhasilan usahanya.

‘Kank Hari,saya sudah berupaya untuk mencari dengan rezeki yang halal dan thoyibah. Tak secuil barang haram saya biarkan mengotori nafkah keluarga.Saya berpikir bahwa Allah menyukai amalan yang saya lakukan.Saya tunaikan semua perintah Allah dengan ikhlas termasuk berangkat ketanah suci. Tetangga dan kolega menjuluki saya keluarga yang sukses dan bahagia . Mereka mengagumi dan memuji keberhasilan kami. “

“Saya pikir mereka tidak salah pak…,”balas saya.

“Ya, saya mempunyai dua anak yang sudah dewasa yang pertama seorang laki-laki baru lulus S1 dan seorang putri kuliah di Universitas ternama. Kejadian yang saya anggapAllah tidak Adil itu terjadi 3 tahun lalu. Sebuah kecelakaan tragis membuat saya kehilangan putrakami yang skami banggakan.Belum hilang rasa duka kami pada tahun berikutnya putrid kami hamil diluar nikah……”.Bapak ini pun menghentikan pembicaraan sambil berupaya menahan gejolak hatinya. Setelah agak sedikit menguasi diri dia sedikit keras suranya berkata “Kank hari bisa bayangkan betapa malunya kami….”
Saya pun diam membisu. Karena berkomentarpun pasti tak didengar karena beliau sedang marah besar terhadap diri sendiri.

“Salah dan dosa apa saya ini !”.Sampai sat ini saya sudah tinggalkan shaolat dan segala macam perintahNya. Allah itu jahat dan tidak adil terhadap saya!.’Lantas saya harus bagaimana ?

Baik ,pak . Saya tidak bisa memberi solusi hari ini kepada bapak..karena kejdian yang menimpa bapak memang sungguh berat. Tapi mohon dengar satu kalimat saya ‘Nasib yang bapak alami bukan hanya menimpa bapak,bahkan ada yang lebih tragis….”. kalau bapak memang masih membutuhkan penjelasan saya konseling lewat telephon saja ya pak satu minggu lagi..!
Saya pu mengakhiri pertemuan itu ..dan bapak tersebut masih berupaya meminta saya untuk mendampingi.

“jangan khawatir pak saya akan tetap membantu bapak…’ dan saya pun berpamitan.

Selang satu minggu pun beliau menghubungi saya.Masih dengan kemarahan dan denial terhadap kejadian yang menimpanya.

“Kank ,saya merasa tidak pernah melanggar aturan bahkan semua perintahnya sudah saya jalankan dengan baik. Tapi mengapa Allah masih menghukum saya ,saya merasa tidak melakukan perbuatan dosa besar!’. Sebelum beliau mengakhiri dialog panjangnya.

‘Maaf pak, jika bapak berpikiran bahwa semua kejadian berat yang bapak alami sebagai balasan atas dosa yang bapak lakukan. Berarti para nabi dan Rosul adalah orang yang paling banyak dosanya….?Jawaban saya.

Nampak disebelah ujung telephon bapak tersebut tidak terdengar suara kecuali, helaan nafas panjang.Dan kemudian saya mendengar nada putus sambungan. Saya pun juga terdiam.

Dua hari kemudian beliau menelphon saya kembali”Saya masih tergiang kalimat kank hari jika beratnya ujian yang dihadapi umat adalah hukuman dari dosa maka nabi dan rosul yang paling berdosa…Lantas apa hubungannya dengan saya…?

Saya mulai melihat ada setitik cahaya untuk self regulation dari dirinya.

“ Begini pak tanpa bermaksud mendahuli ketentuan Allah bapak sedang direncanakan mendapatkan kemuliaan dari musibah yang bapak alami, Bukankah Allah akan menguji hambanya jika akan meningkatkan derajat hambanya tadi”.Sekarang bapak perlu menata keyakinan kembali Allah tidak akan menyakiti hambanya yang disayang.Dan sekaligus mengimani bahwa Allah menghendaki kehidupan lebih baik bagi bapak…!

“Oh begitu yah…?

Komunikasi pun selesai.

Cukup lama memang saya tidak bertemu dan berkomunikasi dengan beliau. Sampai ketika saya diundang sebagai pembicara di sebuah hotel dikawasan jalan Mayjen Sungkono. Saya bertemu beliau bersama cucu dan putrinya sedang menikmati rekreasi keluarga.Setelah memperkenalkan dengan keluarga besarnya.

“Terima – kasih, saya memang tidak bisa mengubah keadaan tapi bisa berdamai dengan kenyataan pahit jauh lebih manis”.Katanya.

Dan saya pun diapit panitia segera menuju ke ruangan seminar karena sudah ditunggu tunggu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar