Kamis, 05 Januari 2012

Why ,Temukan Alasan Mengapa Anda Bekerja..!



Kank ,sebenarnya saya tekanan batin bekerja disini.Tapi mau keluar saya juga tidak memiliki keberanian.Situasinya tidak kondusif,lantas bagaimana saya bisa ikhlas..?

Suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW : Ya Rasullullah ! Siapakah manusia yang paling baik ?”.
Nabi SAW : “ setiap orang mukmin yang hatinya makmum”.
Kemudian orang itu bertanya lagi :” yaitu orang yang taqwa,bersih hatinya,tak ada padanya penipuan ,kedurhakaan ,pengkhianatan ,kedengkian dan hasutan (HR Ibnu Majah dari Ibnu UMar ).
Bertanyalah kepada diri sendiri Why …?anda bertahan dalam kondisi seperti itu.Aspek why memegang peranan penting dalam menjelaskan suatu pekerjaan dengan cara tertentu.Seorang peserta diklat Kank Hari Insight Management mengatakan kepada saya ,bahwa salah satu bawahannya adalah karyawan titipan bos. 

Sehingga merasa besar kepala ,padahal tugasnya seorang sales promotion .”Namun dengan personal approach ,saya dapat menguasai hatinya ,saya mulai mengenalnya melalui percakapan percakapan sederhana tentang pribadinya ,keluarganya. Setelah itu menerangkan arti sikap pelayanan prima kepadanya,lambat laun dirinya mulai menyadari pentingnya membina hubungan baik dengan siapapun.Sampai pada akhirnya banyak orang berbalik arah menjadi menyukainya..” Ujarnya.
Why adalah penjelasan mengenai alasan mengapa seseorang bekerja ,dengan mengetahui motivasi mengapa dia bekerja semestinya dapat menyusun pola pikir dan tindakan yang mengarah pada tugas yang harus dilakukan.Ketika seseorang merasa tidak bahagia ditempat kerja ,perlu bercermin kepada diri sendiri mengapa ia tidak bahagia.Lantaran belum memberikan yang terbaik dari yang bisa dilakukan dengan tulus dan bahagia. Atau lantaran iri terhadap rekan kerja yang menerima imbalan melebihi tugas yang dilakukan.Selanjutnya apakah dengan hanya iri kepada rekan kerja dapat membawa perubahan terhadap hak yang semestinya diterima. Atau kah justru sebaliknya semakin menderita dan tidak bisa atau belum mampu memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Jika iri tidak membawa kemajuan dan kebaikan bagi diri sendiri serta tidak memiliki kekuasaan untuk mengubahnya . Bukankah dengan memendam rasa iri justru makin menderita.lantas mengapa masih harus bertahan terhadap emosi yang bisa merusak diri sendiri. Bukankah dengan bekerja sepenuh hati memberikan yang terbaik dari yang bisa dilakukan membahagiakan orang lain yang berdampak pada membahagiakan diri sendiri.
Jangan biarkan kekacauan pikiran anda membuat anda tidak berbahagia bekerja pada hari ini,sangat menyiksa..!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar