Blog ini digagas untuk mengajak mengenali dan mengamalkan nilai nilai luhur dari norma agama ,kebudayaan dan masyarakat sesuai konteks keIndonesia an .
Rabu, 29 Juli 2009
Not Show of Force, resep kekuatan tak terbatas dari Muhammad rosulollah…mau ?
Suatu saat rosulullah Saw lewat pada kerumunan masa yang sedang pamer “otot” dengan mengangakt batu.Rosullah bertanya kepada mereka;”sedang apa kalian..?”
Jawab mereka :” kami sedang menguji siapakah diantara kami yang paling kuat “.
Rosulullah bertanya pula :”Maukah kalian kuberitahu siapa diantara kalian yang paling kuat !”
“Tentu saja ya rosullah”,jawab mereka.
“Yang terkuat diantaramu adalah :
1.Apabila sedang suka,rasa suka tidak sukanya tidak sampai menjerumuskan kedalam dosa dan kebatilan.
2. apablia sedang benci,rasa bencinya tidak sampai menyeret dirinya kedalam dosa dan kebatilan.
3. Apabila sedang berkuasa , tidaklah mau mengambil sesuatu yang bukan haknya”.(wasa’il al-Syiah )
Need of power merupakan kecenderungan manusia untuk menunjukkan eksistensi diri maupun kelompoknya.Tidak jarang show of force adalah m0del pencitraan betapa kuat diri/kelompoknya.Bisa dibayangkan jika kedua kubu yang berlawanan berhadap hadapan jumlah besar pengikut yang fanatik…perang..!
Tidak ada kesan baik mempengaruhi /mengajak orang dengan menunjukkan kekuatan, boro boro mengerti, simpati aja nggak….!
Disamping setan yang dapat merusak manusia ,Rosullullah melihat satu perusak yang lebih hebat lagi yaitu hasrat merusak manusia itu sendiri ,self destruktif.hasrat merusak bukan saja manusia dalam kondisi benci namun bisa pada saat dalam suka. Apalagi bisa sangat sewenag wenang bila berkuasa.
Rosullah menawarkan kekuatan tak terbatas yang tak merusak …tanpa harus adu otot… sanggup ?
Selasa, 28 Juli 2009
Rosulullah tidak ingin di istimewakan,bagaimana dengan anda ?
Dalam sebuah perjalanan.Rosululllah bersama sahabat bersepakat memotong kambing buat makan bersama.
Masing masing sahabat mengambil tugas masing masing.Mulai dari menyembelih menguliti sampai memasaknya.Semua berebut ingin bergotong royong.
Demikian juga Rosulallah tidak tinggal diam, ingin ambil bagian”Adapun tugasku adalah mengumpulkan kayu bakar “
Para sahabat serempak menjawab:”Jumlah kami cukup banyak untuk mengerjakan semua urusan, wahai rosulullah”.
Beliau segera menjawab pula :”Aku pun tahu hal itu. Namun, aku tidak senang mengistimewakan diriku atas kalian.Sesungguhnya Allah membenci hamba Nya yang mengistimewakan diri terhadap saudara saudaranya”.
Kemudiaan rosullullah pun mengumpulkan kayu dan membawa dengan tangannya sendiri .( Kahl al Bashar).
Alasan orang mengejar jabatan dikarenakan agar mendapat kedudukan yang istimewa,dihadapan kawan apalagi lawan.
Sehingga melupakan tugas utama seorang pemimpin yaitu sebagai abdi atau pelayan. Akibatnya akan menimbulkan persoalan baru yaitu mencetak pengikut manipulatif. Laporan ABS, omzet semu, survei pesanan atau apapun yang penting menyenangkan atasan. Agar dirinyapun bakal dipilih sebgai orang yang diistimewahkan oleh atasannya.Sebuah lingkaran setan yang tak mudah diputus.
Namun teladan Rosululullah menyadarkan kita arti kebersamaan dan pelayanan.
Bagi pengikut atau bawahan pemimpin yang tidak minta diistimewakan dapat meningkatkan rasa cintanya, emotional bonding. Karena pemimipin dianggap dapat menghayati perasaaan senasib bukan lantaran pidatonya “saya bisa merasakan apa yang saudara rasakan !“,melainkan benar benar mengalami sendiri sehingga bisa merasakan.
Keberadaaan pemimpin yang ikut terlibat dalam proses penyelesaian masalah dapat memberikan semangat untuk menyelesaikan masalah ,sense of goal. Dengan demikian keberadaan pemimpin menemani persoalan umatnya akan dianggap bukti serius dari kesungguhan memperhatikan perbaikan nasib.Sekaligus akan dapat menyeimbangkan antara harapan dan rasa takut menjadi harapan dan dukungan dari pemimpin dalam menghadapi persoalan.
Beranikah anda tidak hanya duduk dibelakang meja ketika rakyat/bawahan anda sedang sibuk menghadapi persoalannnya ,yang juga merupakan tanggung jawab anda?
Selasa, 21 Juli 2009
Cermin,Alalhumma Anta hassanta.....
Berbagai bentuk aktivitas senam aku lakukan , berbagai perawatan wajah dan tubuh aku lakukan.Hasilnya memang membuat terpesona wanita dan membuat pria naik turun jakunnya.Makin aku mendengar pujian makin besar hasratku untuk tampil lebih menarik.Dan makin selektiflah aku,hingga aku memang pilih pilih pergaulan. Teman-temanku pada akhirnya menjuluki si gadis “angkuh”.
Suatu saat aku tertarik pada pesta yang menjerumuskan aku pada perbuatan yang nista.Aku pun terjebak dengan mirasantika dan per gaulan bebas. Kebebasan yang aku nikamati sampai kebabalasan. Setiap orang yang mengingatkanku selalu ganti kucela... aku merdeka !
Sampai dalam perjalananku seusai pesta aku bersama teman temanku mengalami kecelakaan.Hingga seluruh temanku meninggal dunia, beruntung aku selamat. Walau wajahku rusak berat...
Aku stress berat nyaris dirawat secara intensip di RS.Jiwa.Tubuhku yang kubanggakan mulai tak terawat.
Dalam keputusasaan aku sempat menitikan air mata ketika lamat lamat kudengar takbir Idhul Qurban. Aku menitikkan air mata ,betapa tak berdaya nya aku menghadapi diriku sendiri.
Segera aku sadari ternyata Allah menyelamatkanku,untuk memberi kesempatan memperbaiki diri.Dengan sisa sisa kepercayaan diri aku ambil wudhu dan sholat..
Aku pikir wajahku yang sekarang lebih “cantik” dari yang dulu dikagumi orang.Makanya pada saat selesai mandi membuang noda noda kelam masalalu.Aku bersumpah dalam hati menjalani sisa umurku hanya untuk mengabdi kepadanya. Apapun yang terjadi..
Kini setelah tujuh tahun sejak kejadian itu setiap kali aku bercermin selalu kuucapkan do’a:” Allohumma anta hasaanta kholqii fa hassiin khuluqii “.”wahai Allah, Engakulah yang membaguskan kejadianku, karena itu baguskan pula budi pekertiku”.
Cermin ,adalah koco roso, setiap bercermin semestinya membuat kita me “rasa”(self corection).
Dibalik Jubah Jabatan, Allahumma inni as-asluka min.....
Sudah lama memang menjadi legeslatif adalah impianku. Makanya aku mulai meniti karir melalui partai.Sebenarnya diawal niatku masuk partai karena idealisme ku sejalan dengan misi dan visi partai bersangkutan.Meskipun pada akhirnya aku juga tertarik mengincar jabatan.
Strategi diferentation yang aku lakukan aku selalu tampil “mewakili” partaiku dalam mengkritisi kebijakan apapun yang diputuskan.sehingga aku sering masuk media massa.selanjutnya aku mempositioning kan diri sebagai dewa bagi wong cilik.
Dalam membranding diri strategi yang aku gunakan,meniru program corporate social responsibility. Hrapanku makin banyak event ketemu wong cilik, wong susah, maka makin dikenallah aku.
Makanya pada saat kampanye pileg aku hanya mengeluarkan budget kecil . Dengan memasang spanduk pada dapil. Cuma sekedar membangun brand recall.Sehingga mereka ingat wajahku pasti pilih aku.
Dan setelah pengumuman dari KPU ternyata aku masuk terpilih sesuai cita citaku.
Namun setelah pengukuran baju dan sedari dulu aku dengar. Bahwa tidak mungkin aku bisa terus vokal dengan idelaisme ku sendiri an, aku mulai ragu jangan jangan...
Mengingat untuk menduduki jabatan ku ini aku telah mewkili kepercayaan orang banyak. Setelah baju aku kenakan dan seusai pelantikankubaca do’a:”Allohumma inni as Aluka min khoiri wa khoiri maa huwalahu,waa.udzu bika min syarrihi wasyyarri lahu “.
“Wahai Allah , sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebiakan pakaian ini dan sesuatu yang dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepadamu dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan sesuatu yang dibuat untuknya”>
Ternyata jabatan yang kuanggap bisa mencegah kemungkaran, beresiko mendatangkan kemungkaran pejabatnya. Naudzubilla.
Robbanaa maa kholaqta…….
Pada saat krisis 1998,tiba tiba omset usahaku perlahan lahan mulai merosot. Sampai aku harus menutup beberapa jenis usaha utama seperti kafe tenda dan toko peracangan. Aku sendiri tidak mengerti mengapa pendapatan ku tiba tiba berantakan .Bangkrut !
Bagiku bangkrut /rugi itu adalah hal yang biasa dalam perdagangan. Namun yang tak bisa kuterima adalah memPHK seluruh karyawanku.Dan Seluruh asetku ludes juga…
Ya Allah , salah apa aku….
Aku tahu , membiarkan diri dalam kesedihan tidak akan menyelesikan masalah.Kesulitan lebih besar pasti bakal dating.
Hari demi hari aaku mulai cari lowongan kerja, sampai akhirnya aku mencoba. Menjadi sales freelance sebuah produk chemical.Dikarenakan penjualanku cukup bagus.Akupun mulai kerasan disana,aku terus meningkatka potensi diri, ikut seminar dan tergabung dalam asosiasi…
Sampai suatu saat aku ditawari oleh owner sebuah perusahaan consumer good menjadi area manager dikantor cabang yang akan dibuka…
Hingga kini bukan saja karirku melesat namun akupun bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Diam –diam pada suatu malam aku merenung seandainya krisis itu tak menghancurkan usahaku, mungkin….
“Robbanaa maa kholaqta hadza baathilan.Subhana faqinaa ‘adzaabannar”.
Selasa, 14 Juli 2009
Hamdallah sebagai pemenuhan need for recognition
Setiap manusia butuh pengakuan, dalam sepanjang perjalanan hidupnya .berbagai upaya disegala bidang manusia butuh diakui,untuk meyakinkan eksistansi diri. Meskipun pada akhirnya pengakuan yang dicari berbuah kenestapaan.
“Karyawan yang sudah bekerja keras sesuai target tugas . Begitu sangat kecewa karena sampai dengan bekerja lima belas tahun hanya menjadi karyawan kontrak. Berbagai upaya untuk memperjuangkan nasibnya sudah diupayakan.Namun hasilnya tidak berubah ,karyawan kontrak. Yang terjadi malah demotivasi dan kontrakpun akhirnya tidak diperpanjang “.
“Seorang istri sudah berdandan dan mengikuti perawatan kecantikan serta berbagai senam. Suaminya tetap tidak terlalu mempedulikan upaya istri. Sampai istri memustuskan selingkuh. Karena PILnya dapat menghargai kemolekan tubuhnya “ ini juga bentuk pencarian pengakuan .
‘Pejabat dan pengusaha berusaha membangun citra pribadi melalui kegiatan social tidak semata mata karena amal. Tapi juga membutuhkan publikasi yang ujung ujungnya ,pengakuan.
Hamdalah bukan sekedar ucapan rasa syukur atas sebuah nikamat melainkan terkandung pesan. Bahwa hanya Allah yang Maha terpuji dan patut dipuji.
Minggu, 05 Juli 2009
Tasyakur not just pasive activity
Jika anda mau mengamati bagaimana perjalanan manusia dari bayi sampai dewasa . Maka bisa anda sadari selama perjalanan seumur hidup selalu terlibat aktif pembelajaran. Mulai dari sangat tidak berdaya, more knowledeless, empowerless hingga meaning less. Sampai anda menjadi manusia yang paling berharga. Semua dikarenakan belajar… !
Allah melengkapi manusia dengan indera , sensing.Sebagai sarana bagi manusia untuk bertahan hidup. Sekaligus sebagai penentu kesejahteraaan alam dan isinya. Dimulai dari :
Sam’a
Allah memberi telinga sebagai sarana mendengar. Karena itulah bayi yang pertama kali lahir disunahkan untuk dikumandangkan kaliah ajakan sholat, Adzan & Iqomah. Harapan kalimat itu sebgai informasi pertama dan utama saat pertama kali sang bayi hidup didunia. Sekaligus dapat tersimpan di long term memorinya. Meski fungsi memori belum sempurna berfungsi . Telinga alat indera yang lebih dulu berfungsi sebelum mata.
Dalam kehidupan selanjutnya fungsi audiotery sangat penting dalam proses perkembangan sikap hidup.Dikarenakan perintah bisikan dan rayuan yang berbentuk sumber suara dapat membangun persepsi.
Dan persepsi adalah arah dari pembentukan sikap perilaku seseorang. Bahkan sejak dalam kandungan. Karena itu terapi musik bagi anak dalam kandungan adalah meamanfaatkan fungsi idera pendengaran untuk kecerdasan otak. Alasan inilah Allah menyusun pendengaran sebagai kata sebelum penglihatan .
Dan dari proses mendengar mendorong orang untuk menirukan dalam bentuk kalimat verbal. Dengan kata lain fungsi pendengaran berpengaruh pada fungsi pengucapan. Salah dengar , bisa salah perintah, salah perintah bisa menimbulkan kesalahan besar.
Tidak jarang hanya dikarenakan mendengar dapat menimbulkan kecemasan dan dikarenakan mendengar orang bisa tersentuh emosinya. Bacaan ayat suci Al Quran dapat menggetarkan hati orang beriman.
Ab shor
Persepsi visual dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Karena nya mata dapat mengarahkan seseorang untuk meyakini sebuah kenyataan dan bukan sekedar persepsi. Dikarenakan mata dapat melihat kenyataan yang terjadi. “ Buktinya saya melihat sendiri “
Meskipun apa yang kita lihat belum tentu yang sebenarnya. Karena itulah para marketing sangat ahli menggembangkan fungsi visual ini.Karena mata meng informasikan bukti nyata. Iklan ditelevisi lebih semarak dibanding iklan radio.
Para nabi dan rosul diberi mukjizat oleh Allah dalam rangka membuktikan kebenaran melalui fungsi Visual ini
Af’ida
Hati bukan saja befungsi sebagai emotional dept felling. Namun semestinya hati harus dapat menjadi saringan, petunjuk arah dan keputusan. Dikerenakan informasi yang disampaikan oleh indera pendengaran dan penglihatan tidak cukup hanya dilogikakan. Fungsi logika bisa salah dalam merspon informasi.Karena otak hanya berfungsi menyimpan memori yang dibangun dari proses peng ideraan. Karena itu Allah langsung menyebut hati setelah indera audiotery dan visual.
Harapanya manusia setelah manusia mendengar dan melihat kebesaran ciptaaanNya segera meningkat kualitas keimanannya. Dengan demikian segala informasi yang anda terima dapat seleksi untuk membangun kepribadian dan kompetensi , data proccesing. Agar hidup tidak terombang ambing oleh pesan pesan tidak jelas, yang menggiring pada kekufuran.
Syukur
Yang abadi didalam kehidupan manusia didunia adalah kekufuran. Cukup banyak bukti sejarah umat para nabi mengkufuri nikmat Allah . Padahal meraka sudah mendengar kalam Nya dari para nabi. Dan melihat buktinyata ajaran yang dibawah nabinya.Jika umat terdahulu yang hidup berada disekitar nabinya saja bisa kufur . apalagi kita yang sudah lama ditinggal Rosul .
Karena itu kita diperintahkan agar bersyukur. Bersyukur merupakan proses upaya pencapaian menghargai pemberian nikmat Allah melalui memanfaatkan segala sesuatu sebagaiman mestinya secara optimal. Jangan heran bila upayanya optimal hasilnya bisa maksimal.”Barang siapa bersyukur akan Aku tambah nikamat Ku..”
Maka syukur adalah proses aktif bukan pasip , bagaimana dengan anda ?
“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaaan tidak tahu sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur “.( QS . An Nahl:78 )
Langganan:
Postingan (Atom)