Selasa, 21 Juli 2009

Dibalik Jubah Jabatan, Allahumma inni as-asluka min.....



Sudah lama memang menjadi legeslatif adalah impianku. Makanya aku mulai meniti karir melalui partai.Sebenarnya diawal niatku masuk partai karena idealisme ku sejalan dengan misi dan visi partai bersangkutan.Meskipun pada akhirnya aku juga tertarik mengincar jabatan.


Strategi diferentation yang aku lakukan aku selalu tampil “mewakili” partaiku dalam mengkritisi kebijakan apapun yang diputuskan.sehingga aku sering masuk media massa.selanjutnya aku mempositioning kan diri sebagai dewa bagi wong cilik.
Dalam membranding diri strategi yang aku gunakan,meniru program corporate social responsibility. Hrapanku makin banyak event ketemu wong cilik, wong susah, maka makin dikenallah aku.

Makanya pada saat kampanye pileg aku hanya mengeluarkan budget kecil . Dengan memasang spanduk pada dapil. Cuma sekedar membangun brand recall.Sehingga mereka ingat wajahku pasti pilih aku.

Dan setelah pengumuman dari KPU ternyata aku masuk terpilih sesuai cita citaku.
Namun setelah pengukuran baju dan sedari dulu aku dengar. Bahwa tidak mungkin aku bisa terus vokal dengan idelaisme ku sendiri an, aku mulai ragu jangan jangan...
Mengingat untuk menduduki jabatan ku ini aku telah mewkili kepercayaan orang banyak. Setelah baju aku kenakan dan seusai pelantikankubaca do’a:”Allohumma inni as Aluka min khoiri wa khoiri maa huwalahu,waa.udzu bika min syarrihi wasyyarri lahu “.
“Wahai Allah , sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebiakan pakaian ini dan sesuatu yang dibuat untuknya. Dan aku berlindung kepadamu dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan sesuatu yang dibuat untuknya”>

Ternyata jabatan yang kuanggap bisa mencegah kemungkaran, beresiko mendatangkan kemungkaran pejabatnya. Naudzubilla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar