Sabtu, 13 Juni 2009

Jangan keburu Mencela



Sering kita lakukan, kita begitu reaktif dalam merespon sesuatu yang menurut kita tidak layak. Orang yang berbeda pendapat , tujuan dan bahkan berbeda keyakinan dengan kita .Tidak jarang selalu menjadi sasaran untuk dicela. Seakan akan diri sendiri yang paling benar. Jika demikian berati EQ kita sedang dibawah rata rata. Bukankah salah satu elemennya : dapat mengendalikan diri dan menghormati emosi orang lain.

Ayo kita belajar kepada Muhammad SAW dalam menghadapi “ketidak patutan” orang Badui. Seperti diriwayatkan Abu Hurairah ra.:”Seorang Badui telah kencing dimasjid, lalu para manusia bangkit untuk mencelanya.Kemudian Nabi bersabda :Biarkanlah dia dan alirkan satu timba air pada air kencingnya, sesungguhnya kalian diutus mempermudah dan tidak diutus untuk mempersulit :. Dari Riyadhus Shalihin , hadist ke 634 HR Bukhari.

Rosulallah menteladankan kesabaran artinya tidak reaktif dalam menanggapi sebuah persolan. Didalamnya mengandung tingkat Wisdom Knowlegde yang luar bisa. Dalam kecakapan comunication skill.dan interpersonal skill,.

Pertama , THINK, Antrophologi Budaya

Kecerdasan Rosulallah mengenali kebiasaan orang Arab Badui pada umumnya terbiasa kencing dimanapun apalagi jika sudah tidak tahan .Karena itu dalam pandangan beliau orang badui tidak sedang dalam kondisi melakukan kesalahan. Beda kebiasaan. Dan tidak memliki pengetahuan dilarang kencing di masjid.

Hukum tidak dapat dijatuhkan kepada seseorang yang belum diajarkan. Pelajaran yang bisa kita ambil pikirkan dulu sebelum bicara dan bertindak.

Kedua, CHECK

Sering kita menghakimi seseorang dengan menghukumi telah melakukan kesalahan besar . Padahal kesalahan itu dilakukan atas ketidak sengajaan dan ketidak tahuan. Bukankah hal ini juga bisa terjadi pada kita.Bagaimana jika anda diperlakukan sama ?

Karena itu chek dulu sebuah kesalahan . Jika orang melakukannya karena tidak tahu , maka tugas anda memberi tahu.Jika orang tidak melakukannya karena tak bisa tugas anda membimbingnya sampai bisa . Dan jika mereka belum mau, pelajari alasan mengapa mereka enggan melakukannya.

Ketiga,ASK

“Jika engkau tidak bisa bicara yang baik lebih baik diam “ Anjuran Rosullah ini mengandung arti hanya perkataan yang baik lah yang harus kita lakukan. Dikarenakan salah bicara bisa menimbulkan konflik dan perpecahan serta dendam. Cara penyampaian sama pentingnya dengan maksud yang ingin disampaikan.Berarti menekankan pentingnya strategi komunikasi.

Keempat, SUGGEST

Setiap reaksi yang kita berikan semestinya sebagai solusi atas permasalahan. Menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Kepiawaian anda dalam memberikan saran guna perbaikan dirinya lebih dibutuhkan daripada sekedar mencela perbuatannya.

Saran yang dimengerti bisa membawa kebaikan bagi dirinya lebih mudah diikuti daripada bentakan dan perintah, yang tidak dimengerti.

Belajarlah mengikuti sunah Rosul dalam Effective Comunication , setelah itu rasakan hasilnya!

“Semua masalah hubungan berasal dari ketrampilan komunikasi yang buruk”. Elaine Fantle Shimberg dalam bukunya Blending Families.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar