Rabu, 03 Juni 2009

Nilai budaya lokal untuk membangun prilaku anak



“Wong urip mung sak dermo nglakoni ora iso nolak opo sing dadi titi wancini”.Orang hidup hanya menjalankan peran yang disandangnya tidak bisa menolak kehendak Tuhan. Jika kita perhatikan dengan baik.Kalimat ini adalah ajakan kepada manusia untuk tahu diri, tidak mengingkari kenyataan dan memaksakan kehendak.

Bagi orang tua memaksakan kehendak kepada anak adalah cikal bakal anak belajar berdusta. Dikarenakan Anak berupaya memenuhi kehendak ortunya yang mungkin tidak sanggup dilaksanakannya.

“Sugih drajat,donyo lan pangkat iku ora awet,nanging sugih sing ora ono enteke golkono ing sak jerone,nrima, sabar,becik lan temen”. Sejak dulu bangsa kita menghormati proses.Karena untuk berhasil tergantung dari keoptmalan proses pencapaiannya.Melalui,self acceptance,persisten ,good will dan achievment.karena “sopo temen tinemu..

“Sopo sing rumongso ora duwe yo bakal ora kroso kilangan”. Kurang lebih ini juga berarti nothing to lose. Kesiapan mental mengahadapi resiko terburuk sekalipun.Siap untuk tidak merana dalam kegagalan dan penderitaan.
Aja rumangso biso ,nanging bisoo rumangso.Bukan Cuma ajakan koreksi diri.tetapi sebuah pembelajaran bagaimana mengembangkan potensi otak kanan,emotional deep felling.Karena sekolah terlalu mengarahakan hanya untuk otak kiri.

Ojo nggege mongso,Tuhan saja tidak mungkin membebani dilkuar batas kemampuan hambanya. Dikarena akan sangat mustahil manusia dapat berdusta kepada Tuhan . Hanya untuk memenuhi target yang tak mungkin bisa dilakukan.

Ojo dumeh,sombong dan lupa diri.penyakit yang harus kita hindari untuk menyusun keberhasilan hidup

Sinau ngudi kamanungsan,ganjaran ayu lanarumi sesami,Belajar untuk memenusiakan manusia maka akan mendapatkan ketentraman jiwa.

Ayo temukan budaya dan kearifan lokal didaerah anda,untuk melestarikan dan membangun watak karakter kebangsaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar