Rabu, 17 Juni 2009

Takabur: The prison of progres



..sesungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri…(Qs. Luqman 18-19 )

Jika Allah saja tidak menyukai orang sombong, mengapa manusia justru membanggakan diri dengan sombong ?

Hal ini karena besarnya nafsu manusia untuk diakui keberadaannya ,need for recognation.Sampai kemudian secara sadar dia menjadi hamba dari nafsunya. Dan tidak mengenal lagi siapa tuhanNya.

Jika memiliki kekusaaan digunakan untuk sewenang- wenang. Berharap dapat melanggengkan kekuasaan dengan mengusai seluruh aspek kehidupan lawan maupun kawan, sifat rakus mendominasi, need for agresion.

Sombong/takabur itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang.

Proses denial adalah bentuk pengingkaran kenyataan.Kenyataan yang tidak diakui hanya melahirkan kepedihan dan angan angan.Berujung pada hidup penuh kepalsuan.Yang mengharuskan pelakunya menipu hati nurani sehingga mengalami kelelahan ruhani.
Menolak kebenaran juga merugikan diri sendiri. Menutup segala informasi yang menuntun pada arah kebaikan dan kemajuan.Banyak orang mengalami kehancuran akibat merasa diri paling benar. Sementara data , fakta dan kondisi menunjukan lain. Jadilah ia hancur karena kesombongan sendiri.

Sementara membanggakan diri adalah bukti kelemahan. Dikarenakan tidak mememiliki karya yang berkualitas .Ia hanya bisa membanggakan diri sebagai kompensasi ketidak berdayaan.Pada saat orang membanggakan diri secara tidak langsung dirinya menginformasikan kelemahannya. Dan kelemahan anda adalah kekuatan bagi lawan.

Jangan jadikan takabur sebagai penjara pikiran sendiri,karena anda bakal celaka !

Ternyata Allah tidak salah melarang manusia berbuat sombong !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar